Keadilan - Mahatma Gandhi

Leave a Comment
A. Pengertian Keadilan.
         Keadilan mempunyai arti yang cukup luas, tapi saya akan mencoba memahami definisi dari Aristoteles. Menurutnya Kadilan adalah "Kelayakan dalam tindakan manusia" Disini berarti kelayakan akan sesuatu ditentukan oleh manusia itu sendiri, dan akan menjadi titik penengah antara terlalu banyak dan terlalu sedikit.
Jadi sebuah keadilan akan nyata bila ada kesetaraan pada suatu kelayakan. Maka keadilan itu sendiri adalah suatu keseimbangan kelayakan itu sendiri.
Dalam kasus ini saya akan menintepretasikan kepada seorang Tokoh kemerdekaan India yang sekaligus tokoh perdamaian Dunia.
Mohandas Karamchand Gandhi.
http://www.dergoldenejunge.de/
atau yang sering kita kenal dengan sebutan Mahatma Gandhi. Mahatma sendiri adalah sebuah sebutan yang diberikan rakyat India pada nya, yang memiliki arti Jiwa Besar. Gandhi sendiri adalah sebuah pengacara yang cerdas dan handal dari kota London.
Perjalanannya memperjuangkan keadilan bermula pada situasi, di mana dalam perjalanannya di Afrika Selatan dalam rangka membela sebuah perusahaan india dengan menaiki kereta api.
Sebelumnya Gandhi dengan santai menaiki kereta kelas satu yang biasanya harus diisi oleh orang berkulit putih (eropa), karena merasa memiliki hak yang sama karena memiliki tiket kelas 1 Gandhi tidak memperdulikannya. Hingga seorang penumpang protes kepada seorang petugas dan Gandhi pun diancam jika tidak berpindah ke gerbong kelas 3 maka dia akan ditendang keluar di stasiun berikutnya. Tetapi seorang Gandhi tidak menggubris peringatan tersebut karena merasa dirinya benar, dia pun akhirnya diusir paksa di stasiun berikutnya. Ini adalah awal dari keresahan Gandhi terhadap ketidakadilan.
 Di cerita awal gandhi pun terlihat jelas bahwa kelayakan tidak didapat oleh kaum kulit berwarna (Afrika, Asia) meskipun sudah memenuhi kewajiban yang sama (tiket kelas 1).
 Maka jelas keadilan ada, bila kesetaraan bisa ditegakkan.

B. Keadilan Sosial.
     Disini keadilan difokuskan ke dalam fungsi sosial. Kita akan ambil contoh lagi kisah Mahatma Gandhi.
Saat kepulangannya dari Afrika selatan ke India, Ia disambut bak pahlawan. Keberaniannya melawan ketidakadilan tanpa kekerasan menarik perhatian banyak orang. Banyaknya cerita cerita dari kerabat terdekatnya dan orang orang berpengaruh di India tentang kolonialisme Inggris, tercetuslah pemikiran Gandhi tentang keadilan yang selama ini dia perjuangkan di Afrika selatan. Maka dia mengambil keputusan jika Ia mau memperjuangkan India, maka dia harus menjadi India. Perjalanannya melintasi beberapa daerah di India bersama teman pastor nya dan hidup layaknya kebanyakan orang India pada umumnya. Disitu dia menyadari bahwa kehidupan rakyat India kebanyakan adalah miskin. Dikarenakan tekanan Kolonialisme Inggris pada saat itu mencekik ekonomi masyarakat India. Orang Inggris kebanyakan menjadi Tuan Tanah memberikan harga tanah sangat tinggi kepada masyarakat India, Sedangkan tanah itu sendiri tanah bangsa India sehingga terlihat Inggris menjadi Tuan Tanah di tanah orang. untuk mengatasi Ini,  Gandhi menyikapi untuk tidak akan tunduk pada peraturan Inggris yang merugikan masyarakan India tetapi tetap dengan cara yang Damai dan tanpa kekerasan maupun kerjasama terhadap pihak Inggris.
  Kemudian pengelolaan garam di India sepenuhnya dikuasai oleh kolonial Inggris, kemudian Gandhi pun melakukan gerakan simbolis mengolah garam dari laut dari tangannya sendiri yang membuat semua orang India memberanikan diri mengolah dan menjual dengan sendiri garam mereka. Karena salah satu faktor keadilan sosial adalah pemerataan bahan pokok dan jika bahan pokok dikelola masyarakat sendiri, maka tidak akan ada tumpang tindih yang diakibatkan harga yang tinggi dan tidak merata.
Tidak kalah pentingnya adalah ketika Gandhi di penjara karena tindakan tindakan pemberontakannya, rakyat India dilarang berkumpul dan membuat kerumunan, dan ketika dilanggar yang terjadi adalah pembantaian massal.
Didalam keadilan sosial kasus ini sangat penting menurut saya, karena inti dari keadilan sosial adalah kesamaan hak setiap orang untuk berpendapat ataupun memiliki opini. karena hendaknya pemikiran dibalas dengan pemikiran bukan dengan pembantaian. Keadilan sosial bisa tercapai jika seseorang bisa menghargai kegiatan sosial orang lain yang berbeda. ketika Keadilan sosial tidak bisa didapat maka harusnya memancing sebuah pergerakan ataupun karya berupa artikel seperti yang dilakukan Gandhi, puisi, novel, musik dan lainnya.

C. Berbagai Macam Keadilan

http://2.bp.blogspot.com/

a) Keadilan Legal atau Keadilan Moral.
     Pada dasarnya keadilan moral adalah sebuah pendapat plato mengenai keadilan dan hukum. sunoto menyebutnya keadilan legal. Maksudnya disini adalah sebuah keadilan moral adalah keadilan yang didapat setiap orang dalam mengambil pekerjaan yang sesuai dan yang ia kehendaki pada awalnya tanpa ada gangguan dari pihak lain maupun penguasa. Justru pengusasa lah yang harus nya mengatur agar masyarakat bekerja pada fungsi nya masing masing secara baik. Pada perjuangan Gandhi pun terdapat beberapa ketidakadilan moral. Ketika kebanyakan penduduk India memakai produk pakaian yang berasal dari Inggris, dikarenakan adanya monopoly perdagangan seperti murahnya pakaian yang berasal dari Inggris sehingga para penenun di India kehilangan banyak pekerjaan dan berubahnya persfektif masyarakat akan kecintaan produk sendiri. Sehingga Gandhi pun dengan keresahannya berorasi di depan ratusan bahkan ribuan penduduk India bahwa membeli pakaian dari inggris hanya membuat rakyat India miskin, dan menginstruksi kan gerakan simbolis seluruh masyarakat untuk membakar pakaian yang berasal dari Inggris. Yang gila nya lagi mereka melakukannya, membakar pakaian yang mereka beli sendiri tetapi tidak dengan kebanggaan. Menurut Gandhi lebih baik jika memakai sehelai tenunan wol buatan sendiri.
Kita lihat disini bahwa sebuah ketidakadilan moral sangat perlu dilawan karena mempengaruhi masyarakat pada skala yang besar nantinya menurut saya. Jika masih berdaya sangat perlu untuk melawan ketidakadilan tersebut. Tidak usah muluk muluk kita membuat kerusuhan dengan massa yang besar, kita contoh saja Gandhi yang berjuang dengan sikap tanpa kekerasan beriringan dengan Idialisme yang tinggi.

b) Keadilan Distributif
          Keadilan distributif lebih kepada kesamaan hak ketika mendapat sebuah distribusi. Ini terkait dengan pemerataan suatu distribusi. Gandhi pun sebagai negarawan berpikiran jika distribusi yang baik akan mempengaruhi kebahagiaan masyarakat.
Sangat betul. Distribusi yang adil menurut saya sangat penting, karena kemajuan suatu Negara ataupun perusahaan bukan dari hanya tinggi nya distribusi, tetapi meratanya distribusi.

c) Keadilan Komutatif
        Jenis keadilan ini bertujuan lebih untuk memelihara ketertiban dan kesejaterahan umum. Gandhi pun mengalami konflik yang diakibatkan ketidak adilan komutatif ini. pada suatu ketika beberapa waktu sebelum India merdeka, masyarakat berbondong bondong mendemonstrasikan kemerdekaan India. Beberapa polisi di india memandang sinis, dan suatu ketika beberapa orang tertinggal barisan, kemudian para polisi itu mengeroyoki orang yang tertinggal sampai ada orang dibarisan yang belum jauh dari kejadian menyadari dan massa mengejar para polisi yang kabur ke kantor nya dan membakarnya. mungkin akan berbeda jika yang bukan seorang aparat polisi yang melakukan hal tersebut. Setelah mendengar kabar itu, Gandhi yang menjunjung tinggi anti kekerasan dan konflik merasa kecewa dan puasa selama beberapa hari. Dan masyarakat India yang mecintai Gandhi mendengar hal itu berjanji akan buat aparat dan sipil berdamai kembali. Terbukti dengan gerakan masyarakat memberikan rangkaian bunga terhadap polisi di jalanan. dan konflik pun berakhir.
Saya setuju sebuah konflik ketidakadilan komutatif sebetulnya hal tidak penting yang bisa fatal jika kita bisa lebih dewasa menanggapi sebuah kejadian seperti yang ditunjukkan maharma Gandhi.


D. Kejujuran.
       Kejujuran pada dasarnya adalah mengungkapkan sesuatu yang sesuai dengan hati nurani. Kejujuran pun harus sesuai dengan fakta yang ada. Kejujuran pun dapat dilihat dari sama nya tindakan dengan perkataan.
Kejujuran pun sangat berpengaruh dalam sebuah Keadilan. Keadilan akan tampak jelas jika dilakukan dengan dasar kejujuran. Maka jika pemimpin ingin memimpin dengan adil, maka dia harus mengutamakan nilai-nilai kejujuran. Ini lah sikap yang dapat kita ilhami dari seorang Mahatma Gandhi. Kejujurannya dalam berpendapat sangat mempengaruhi keadilan yang ia perjuangkan saat itu. Yang menarik dari seorang mahatma Gandhi adalah dia seorang hindu yang menguasai nilai nilai kebaikan semua agama. Gandhi sangat terinspirasi oleh tokoh kristiani Yesus Kristus. Di beberapa tulisannya dan pernyataannya seringkali berdasar dari kitab injil. Nilai kebaikan menurutnya tidak perlu dibatasi oleh keyakinan. Kita dapat mempelajari kebaikan semua agama tanpa harus mengimani agama tersebut. Nilai nilai kejujuran seorang mahatma Gandhi dimulai dan berdasar pada ajaran agama agama lain. Hal ini yang mendasari perjuangannya melawan terhadap sistem yang tidak jujur sehingga tidak terdapat keadilan di dalamnya. Oleh karena itu menurut saya menegakkan kejujuran berarti menegakkan keadilan. Kejujuran juga lah dasar dari Ketulusan seseorang. Orang yang tidak mengindahkan keadilan adalah orang yang kehilangan ketulusannya. Karena Ketulusan dan Keadilan adalah sebuah sifat yang saling terkait dan didasari oleh kejujuran. Dalam berbagai aspek kejujuran sangat diperlukan untuk berkarya dan bekerja. Misalnya seperti politik, kesenian, ekonomi dll


E. Kecurangan.
       Kecurangan adalah suatu tindakan kebalikan dari kejujuran. Kecurangan ini lah yang harus dilawan demi keadilan. Kecurangan adalah bibit dari tindakan tindakan tidak baik ataupun bahkan kriminal. Kecurangan biasanya dilakukan demi keuntungan pribadi dengan cara yang tidak wajar.
Hal ini sering dilakukan oleh kolonialisme Inggris terhadap negara lain yang sangat dilawan oleh mahatma Gandhi. Kecurangan akan menghalalkan segala cara cara kejahatan demi terwujudnya suatu tujuan. Jelas kecurangan adalah faktor utama terjadinya ketidakadilan. Perjuangan Gandhi melawan perbudakan dan penjajahan sangat keras. Sebuah ketimpangan sosial yang dialami banyak Negara negara khususnya asia-afrika ini tidak sesuai keprimanusiaan yang cenderung banyak terjadi kecurangan didalamnya, seperti pengambilan hak tanah, sumber daya alam maupun sumber daya manusia. beberapa kasus yang dihadapi Gandhi yang sebelumnya sudah saya ceritakan sangat kental terjadi kecurangan di dalamnya.
Menurut saya pun sebuah kecurangan adalah salah satu bentuk keburukan manusia yang dilakukan karena tinggi nya egoisme dan juga minimnya perasaan hati nurani apalagi akal sehat. Karena penyebab utama konflik sebuah negara di seluruh dunia adalah kecurangan. Jadi penyebab utama ketidakadilan adalah kecurangan.

F. Pemulihan Nama Baik.
      Bagi beberapa orang, Nama baik adalah tujuan orang hidup dibanding kebaikan yang sebenarnya. Kenyatannya banyak orang juga yang menghalalkan segala cara demi mendapatkan Nama baik. Nama baik akan datang dengan sendiri nya seiring dengan perbuatan baik. Sama persis yang dilakukan oleh Mahatma Gandhi. Dia tidak pernah ada niatan menjadi tokoh perdamaian dunia, tetapi karena perjuangannya menuntut keadilan dan memerangi kejahatan. Dengan kebaikan yang dilakukannya dalam perlawanan sangat mengejutkan banyak pihak termasuk lawannya yang saat itu pemerintah kolonial Inggris. Dia memerangi ketidakadilan dengan kebaikan. Dia berjuang dan rela mati tetapi tidak mau membuat orang lain mati. Tujuannya adalah membuat orang lain sadar dan malu melakukan tindak yang tidak adil dan jahat.
Menurut saya pun demikian. apa yang diajarkan oleh Gandhi sangatlah benar dilakukan jika ingin memiliki nama baik. Tidak ada yang tahu apa yang orang pikirkan tentang kita, tetapi bukan tentang itu kita hidup, tetapi bagaimana kita bisa hidup dengan benar dan membawa perubahan yang baik bagi orang lain.

Kesimpulan : 
Sebuah Keadilan tercipta karena didasari sebuah kejujuran yang akan membawa ketulusan umat manusia. Sedangkan sebuah ketidakadilan didasari oleh sebuah Kecurangan yang membuat keadilan tidak setimbang didapatkan. maka akan memicu suatu reaksi dari orang orang yang yang resah melihat ketidakadilan ini. Dalam kasus ini saya mengambil contoh kisah perjuangan Mahatma Gandhi, seorang hindu yang taat tetapi sangat toleran bahkan terbuka pikirannya terhadap ajaran ajaran kebaikan agama lain. Yang hebatnya lagi
Dia melawan ketidakadilan dengan kebaikan! Bukan memicu konflik ataupun kerusuhan. Dia bukan orang besar tapi tindakan sederhananya membawa perubahan yang besar. Bahwa kita harus melawan ketidakadilan, kebencian terhadap satu sama lain, dan yang terpenting kita bisa melawannya walau tanpa kekerasan fisik. Keadilan harus ditegakkan, begitupula nilai nilai Kebaikan.
Terimakasih.



Refrensi : 
Film "Gandhi" oleh Richard Attenborough
Economic philosophy of Mahatma Gandhi oleh Shanti Swarup Gupta 
Gandhi and Non-Violence oleh William Borman
Ilmu Budaya Dasar (Gunadarma) By Widyo Nugroho & Achmad Muchji 


Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments:

Post a Comment