Yang buat berbeda adalah, pagi ini gue terbangun langsung menonton TV.
Gue jarang nonton TV. Tapi entah kenapa gue yang biasanya lebih suka download film dan nonton di laptop, tiba-tiba terpaku nonton HBO. Dan yang gue tonton adalah :
Spider-Man 2.
Iya, memang film keluaran 2004 ini banyak yang bilang udah basi.
Pasti banyak yang bilang "Ahh kerenan The Amazing Spiderman lah, efek-efeknya lebih keren!"
Iya memang, The Amazing Spiderman lebih matang soal visual. Keliatan film yang udah diambil alih SONY ini serius mengolah franchise spiderman ini dengan serius.
Namun karena beberapa alasan, menurut gue spiderman arahan Sam Raimi ini lebih keren.
Mungkin karena memang dasarnya gue suka film superhero.
Dan film superhero yang paling gue inget adalah trilogi Spiderman nya versi Sam Raimi.
Tapi semenjak gue nonton pertama kali, baru tontonan gue yang terakhir tadi lah gue mendalami banget dialog-dialog nya.
Dialog film spiderman ini keren banget menurut gue. Kalo dibandingin dengan dialog The Amazing Spiderman. Pemainnya sih sama sama keren.
Tapi kalo lebih diperhatiin lagi, banyak pesan baik tersembunyi dibalik dialog antar pemainnya. Ini yang hampir ga gue temuin di The Amazing Spider-man.
Cerita The Amazing Spiderman terlalu superhero.
Tau kenapa terlalu Superhero? Memang keduanya film superhero, tapi dari segi cerita, Spider-man 2 lebih terfokus masalah-masalah yang dialami oleh peter parker versi Tobey Maguire daripada versi Andrew Garfield. Tapi Andrew Garfield sangat baik ketika memerankan Spider-man di The Amazing Spider-Man 2, yang paling gue suka adalah adegan dimana Andrew Garfield (Spider-man) membela seorang anak kecil yang di bully di ujung gang & Mendekati adegan akhir ketika seorang anak kecil dengan berani maju menghadapi Villain dan kemudian Spider-man dateng dan ngajak tos... epic!
Tetapi sebagai seorang peter parker, gue jauh lebih suka peran yang dibawain Tobey Maguire. Karena peran seorang peter parker yang harus mandiri tinggal di apartemen kecil, mencoba bertahan hidup dengan kerjaan sampingan yang selalu gagal karena sulit mengurus waktu sekolah/kuliah apalagi menjadi seorang Spider-man. Jelas sulit karena peter parker pun masih jadi seorang manusia.
Tetapi yang gue liat di The Amazing Spider-man berbeda, Seorang peter parker yang harusnya bekerja keras di hidup nya malah di film ini lebih fokus ke masa lalu dan kisah cinta-cintaan nya yang ABG banget.
Memang jalan cerita nya diambil dari versi komik yang berbeda. Gue pun ga membaca semua versi komik spider-man, tetapi dari orang yang baca, memang mengakui bahwa kisah cinta peter parker dengan gwen stacy itu terlalu berlebihan.
Peter parker seharusnya menjalani kisah cinta seperti seorang nerd's, bukan sebagai cowok populer.
Gue suka akting nya Andrew Garfield, tapi ekspresi Tobey Maguire yang fenomenal lah yang buat akting nya menjadi memoriable...
Ya mungkin cuma masalah selera.
Tapi ketika gue nonton Spiderman 2, lebih ngerasa pesan yang dimaksud oleh penciptanya Stan Lee tuh lebih dapet. Walaupun secara ilmiah The Amazing Spiderman lebih masuk akal, tetapi ada poin yang menjadikan tokoh Spider-man dicintai.
Bahwa setiap masalah yang kita hadapi itu akan dapat kita lalui dengan mudah ketika kita tetap ber pegang teguh pada kebaikan terhadap sesama manusia. Seperti Peter parker.
Dan Spider-man hanya lah simbol. Simbol Harapan. Karena kata Aunt May Parker :
We need a hero, couragous sacrificing people, setting examples for all of us. Everybody loves a hero, people line up for 'em, cheer for them, scream their names, and years later tell how they stood in the rain for hours just to get a glimpse of the one who told them to HOLD ON a second longer. I believe theres a hero in all of us, that keeps us honest, gives us strength, makes us noble. And finally gets us to die with pride. Even though sometimes we have to be steady and give up the thing we want most, even our dreams.
Jadi, sebetulnya sebenarnya semua orang punya kebaikan di dalam dirinya, Semua orang bisa ada di posisi peter parker. Dan siapapun bisa punya jiwa pahlawan.
Semua orang bisa jadi Spider-man!
0 comments:
Post a Comment