Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas secara sederhana mengenai profesionalisme bidang TI. Pembahasan kali ini berkaitan dengan essai sebelumnya mengenai etika dan profesi. Pembahasan akan sedikit membedah jurnal yang berjudul "IT professionals' experience of ethics and its implications for IT education" oleh Ian Stoodley. dan menggunakan S.A.P. gunadarma sebagai benang merah nya.

http://xbtransmed.com
1. Pengertian Profesionalisme
Secara tradisional, profesionalisme telah terlihat dalam hal memenuhi daftar persyaratan tertentu. Daftar persyaratan tersebut sudah termasuk keanggotaan suatu badan (Yang sudah termasuk menyetujui kode etik), Telah mencapai suatu tingkat pelatihan tertentu, Mengejar perkembangan profesional yang terus berjalan, dan memenuhi lisensi atau undang undang negara dari pemerintah (Sizer, 1996).
Maka menurut pengertian pada jurnal tersebut, dijelaskan bahwa seorang praktisi tidak bisa dikategorikan seorang profesional karena tidak memenuhi suatu pengalaman dan kode etik yang ada. Oleh karena itu bagaimana seorang menjadi profesional atau tidak pun sangat bergantung pada pengalaman dan kode etik.
Kemudian menurut De George : Profesional adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang-senang, atau untuk mengisi waktu luang. Maka jelas dari dua definisi sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa profesional sangat bergantung pada faktor pengalaman dan etika.

2. Ciri ciri profesionalisme
Pada jurnal yang sedang dibahask, ciri-ciri profesionalisme lebih mengarah ke profesionalisme di bidang TI. Seperti yang disebutkan pada "The essential character of the IT field." Sebetulnya pemahaman ciri ciri profesionalisme sangat berkaitan terhadap definisi profesionalisme yang sudah dibahas sebelumnya.

3. Kode etik profesional
Kode etik ; yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja. MENURUT UU NO. 8 (POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN) Kode etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari.
Kode etik profesi sebetulnya tidak merupakan hal yang baru. Sudah lama diusahakan untuk mengatur tingkah laku moral suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan ketentuan tertulis yang diharapkan akan dipegang teguh oleh seluruh kelompok itu.

4. Kesimpulan.
Maka secara jelas dapat dilihat bahwa profesionalisme berkaitan langsung terhadap pengalaman dan kode etik. Dan yang kemudian membentuk ciri-ciri profesionalisme TI itu tersebut.




Referensi : 
  1. Stoodley, Ian D. IT professionals' experience of ethics and its implications for IT education. Diss. Queensland University of Technology, 2009.
  2. Isnanto, R. Rizal. "Buku Ajar Etika Profesi." (2009).




Teknologi Informasi telah mengubah beberapa sudut pandang sosial masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu etika pada profesi bidang teknologi informasi pun kurang lebih memiliki pendekatan yang berbeda. Maka review kali ini akan memberikan review secara sederhana pada jurnal yang ditulis oleh Frederic G. Reamer yang berjudul "Social Work in a Digital Age : Ethical and Risk Management Challanges" untuk mendapatkan benang merah pembahasan profesi, tata laku, dan etika berprofesi di bidang teknologi informasi.
www.learningtogive.org
1. Pengertian Etika
Pada jurnal yang akan dianalisis berikut tidak menjelaskan secara gamblang penjelasan mengenai apa itu etika. Namun dalam jurnal ini didahului oleh latar belakang pengaruh teknologi terhadap perkembangan sosial manusia dan bahkan profesi yang berkaitan dengan dunia digital dan penulis jurnal membahas tentang etika justru diawali dengan kesalahan etika (etis). Dalam jurnal ini pembahasan mengenai etika ada 3 judul yaitu : Kesalahan Etika (Ethical Mistakes), Etika dalam Keputusan (Ethical Decision), Etika yang tidak baik (Ethical Misconduct).
Menurut Martin (1993), etika didefinisikan sebagai “the discpline which can act as the performance index or reference for our control system”. Dengan demikian jelas bahwa adalah salah satu dasar yang digunakan untuk mengatur standarisasi.
Penjelasan terhadap etika di jurnal ini membahas beberapa faktor faktor penyebab kesalahan - kesalahan etika pada era digital dan bahkan membahas tantangan - tantangan terhadap etika yang ada.
Dengan penjelasan tersebut dapat disimpulkan apa itu etika yang dimaksud dan bagaimana seharusnya etika pada era digital. Maka dapat disimpulkan bahwa etika dibutuhkan karena berpengaruh dalam kehidupan manusia secara sosial. Dalam pembahasan juga dijelaskan bahwa etika dapat digunakan dalam aspek lain yaitu profesi dalam bidang IT.
Etika dalam profesi bidang IT pada umumnya perkembangannya hampir sama dengan profesi secara umum namun dalam dunia teknologi informasi etika yang tradisional tetap digunakan namun terus akan berkembang menjadi lebih luas atau kompleks.

2. Pengertian Profesi
Menurut De George : profesi, secara umum adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. Namun profesi dan profesional adalah kedua hal yang berbeda. Professional akan dibahas secara lengkap pada essai selanjutnya.
Profesi yang dimaksud pada jurnal ini adalah profesi secara umum, terkhusus profesi di bidang IT. Pada jurnal ini membahas secara mendalam perbedaan penggunaan media informasi secara tradisional dan non tradisional dan bagaimana pengaruh kemajuan teknologi dan informasi dapat berpengaruh dalam profesi secara umum.
Kemudahan-kemudahan yang didapatkan sekarang juga berpengaruh terhadap etika pada profesi dan tantangan dalam manajemen resiko yang semakin kompleks.

3. Ciri khas profesi
Dalam pembahasan sebelumnya dijelaskan bahwa profesi dan profesional adalah hal yang berbeda. Maka oleh karena itu berikut adalah penjelasan ciri-ciri profesi secara umum dan keterkaitannya terhadap era teknologi indormasi (digital), yaitu :

  1.  Adanya pengetahuan khusus. Untuk mendapatkan sebuah ketrampilan khusus biasanya didapatkan dari pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang cukup lama. Dalam dunia IT juga harus memiliki pengetahuan khusus, misalnya dalam mengoperasikan OS tertentu, Software tertentu, Hardwere tertentu dll. Oleh karena itu dalam jurnal tersebut dibahas perkembangan-perkembangan teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan pengetahuan khusus.
  2. Adanya Kaidah dan Standar Moral yang sangat tinggi. Untuk mendapatkan kaidah dan standar moral maka dibutuhkannya kode etik yang ada pada profesi tertentu atau di negara tertentu sehingga tidak terjadi penganggaran etika seperti yang dibahas pada jurnal.
  3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat. Pada beberapa profesi IT, terdapat tujuan tujuan untuk mementikan kepentingan masyarakat tergantung pada porsi profesinya masing-masing. Kemajuan teknologi juga cukup berpengaruh untuk memudahkannya. Misalnya seorang admin database server harus meluangkan waktu dan perhatiannya untuk menjaga lancarnya semua transaksi data yang menggunakan database untuk kepentingan umum pengguna (masyarakat).
  4. Ada izin khusus untuk menjalankan progesi. Izin khusus pada profesi IT dapat dilakukan pada kode etik. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan.
  5. Kaum Profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi. Dalam dunia IT dapat dilihat secara hirarki. Misalnya Web Developer pasti memiliki tingkatan Junior atau Senior atau bahkan Evangelist.
4. Kesimpulan.
Etika dibutuhkan pada semua jenis profesi. Namun seiring berkembangnya teknologi maka etika dapat berkembang menjadi lebih luas dan kompleks. Tidak terkecuali pada profesi bidang Teknologi Informasi.
Profesi teknologi informasi pun cocok dalam semua aspek ciri khas profesi sehingga etika dalam profesi teknologi informasi menjadi sebuah dasar tradisional yang nantinya akan terus berkembang dengan adanya perkembangan teknologi informasi (Digital).


Referensi :
  1. Reamer, Frederic G. "Social work in a digital age: Ethical and risk management challenges." Social work (2013): swt003.
  2. Isnanto, R. Rizal. "Buku Ajar Etika Profesi." (2009).


Next PostNewer Posts Previous PostOlder Posts Home