Tatanan sosial di indonesia adalah sebuah korelasi budaya dan agama.
Bertahun-tahun masyarakat mengutamakan budaya menjadi sumber ideologi sebuah sosial.
Sosial sendiri bukanlah bidang yang saya kuasai, tetapi kurang lebih hidup 20 tahun di bumi Indonesia cukup banyak menimbulkan sebuah pengamatan yang cukup jelas terlihat.
Masalah dari sebuah konflik adalah ketidakberdayaannya sosial menjadi alat komunikasi yang bisa meluruskan persilangan pendapat.
Sebetulnya Relevansi adalah kunci perkembangan sosial di masyarakat.
Ketika budaya sudah tidak relevan dengan zaman nya, maka tatanan pun otomatis baiknya diubah.
Peradaban adalah kunci dari tatanan sosial yang sempurna. Bagaimana kita memandang manusia lain dengan logika dan akal sehat. Ketika budaya sudah melanggar batas peradaban, sudah saatnya lah budaya tersebut menjadi seni yang bagus untuk dikenang, bukan lagi untuk diwariskan. Seleksi ini lah yang bertahun-tahun dilakukan para pendahulu dan penemu.
Tolak ukur budaya seakan menjadi harga mati di sini. Budaya memang adalah identitas, tapi identitas tidak akan kita pakai dalam segala hal.
Sesuatu yang melenceng terhadap budaya menjadi hal yang tabu, padahal negeri ini pun dibangun atas dasar persatuan dan perbedaan. Bukan maksudnya menjadi satu atau menyamaratakan tetapi harusnya bisa menjadi acuan bahwa perbedaan adalah hal yang harus dihadapi bukannya di hindari.
0 comments:
Post a Comment