Hadapi & Manfaatkan Perubahan.

Leave a Comment
Bagi beberapa orang, perubahan adalah hal yang buruk. Semua orang (kadang termasuk saya) selalu mencemaskan sesuatu yang baru. Yang belum kita pahami.

Tetapi, saya amat percaya bahwa perubahan akan selalu terjadi, dan tak akan pernah berhenti. Dan sampai sekarang saya masih terus belajar tentang sebuah "perubahan".
Saya sangat suka dengan kisah-kisah para pejuang perubahan. Para pembuat perubahan.
Mungkin saya bisa dibilang sangat terobsesi dengan sebuah perubahan.

Mulai dari baca buku sejarah - sampai menonton film-film yang menceritakan sejarah.
Memang klise sebetulnya, tapi memang ampuh.
Saya memang jarang membaca buku, tetapi saya suka membaca buku tertentu. Tetapi di era serba internet sekarang, jadi lebih mudah mencari informasi dari berbagai sumber.
Kemudian yang cukup berpengaruh sampai sekarang adalah musik. Ketika saya ter-Influence musik punk, saya mendapat beberapa refrensi yang lirik nya sarat akan pemberontakan dan suara perubahan.  Favorit saya Band seperti NOFX, Bad Religion, Rancid dan sejenisnya. 
Jika soal film, saya akan merekomendasikan seperti Mandela Long Walk to Freedom (2013), Gandhi (1982) dan sejenisnya. 

Pikiran saya mulai terbuka tentang terjadinya perubahan dari segala Aspek. ketika saya sudah terbuka akan sebuah perubahan, maka selanjutnya adalah memanfaatkan perubahan.
Ketika saya menemukan e-book yang ditulis oleh Pandji Pragiwaksono yang berjuduk "Menghargai Gratisan" sangat membuka pikiran saya bahwa semua perubahan/perkembangan industri hiburan/teknologi di awali oleh sebuah pembajakan. Dengan detail pandji di buku ini menjelaskannya beserta cara ampuh untuk menghadapi dan memanfaatkan pembajakan tersebut.

Seperti cerita saat suatu ibadah, seorang pendeta marah karena mengetahui banyak jemaatnya yang pemuda tidak membawa alkitab saat ibadah, tetapi menggunakan aplikasi alkitab digital di handphone nya masing-masing. Dan bilang bahwa harus menggunakan alkitab fisik karena berbeda, ada seni nya ketika menggunakan alkitab fisik kata pendeta tersebut.

Apakah jemaat salah?
Apakah pendeta benar?
Belum tentu.

Sama seperti saat dulu orang menggunakan bakaran ternak untuk digunakan sebagai ucapan syukur, dan akhirnya zaman sekarang diganti dengan menggunakan media uang.
Perubahan memang tidak bisa dihindarkan.
Sang pendeta bilang ada seni nya ketika kita menggunakan alkitab fisik.
Ya seni. Justru karena seni, maka tidak semua orang menyukai nya.

Intinya adalah, perubahan tidak bisa dihindari, atau dihilangkan sekalipun. Seperti yang dijelaskan bang pandji, Perubahan harus nya di hadapi! bahkan dimanfaatkan.
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments:

Post a Comment