Di negara Indonesia ini beropini kadang dianggap hal tabu. Orang-orang dulu sering mengagungkan filosofi diam itu emas. Dari organisasi terkecil pun (Keluarga) sudah tidak mendukung yang namanya beropini, anak-anak yang rasa ingin tahunya tinggi kalo sering nanya dibilang cerewet. Yang mempunyai opini berbeda terhadap orang tua sering dibilang melawan.
Kita sejak dulu sering di suruh diam dari berkeluarga, maka saat kita ke organisasi yang lebih luas misalnya sekolah. Dalam bersekolah Guru harus dituruti, guru tidak boleh diberikan opini yangberbeda. Kita dibiasakan diam dan lipat tangan.
Tidak heran banyak sekarang mahasiswa yang tidak aktif dalam berkuliah. Sekalinya ada yang hiperaktif maka akan dipandang sinis dan dikucilkan. Keberanian beropini sudah dibunuh sejak lama. Punya argumen dan opini dianggap membangkang. Mungkin ini ada pengaruhnya kenapa kita bisa selama 32 tahun di pimpin oleh seorang diktaktor. Dan bahkan masih banyak yang mengagung agung kan beliau. Padahal beliau pun adalah salah satu dalang dibalik teror kepatuhan dalam sistem bermasyarakat dan dalam institusi pendidikan kita dulu.

Semakin canggihnya teknologi informasi membuat informasi dan ilmu sangat mudah di dapat. Anak-anak yang tumbuh di era secanggih sekarang sering dituduh manja dan tidak patuh seperti anak-anak era sebelumnya.
Kepintaran anak-anak jaman sekarang yang disebabkan oleh perkembangan teknologi tidak didukung dengan perkembangan intelektualitas pendidik. Anak anak di era informasi yang lebih banyak beropini harusnya didukung dengan pendidik yang beropini dan memiliki pengetahuan yang luas. Hal ini sebetulnya bukanlah hal baru. Hanya saja sekarang menjadi lebih lumrah beropini dibanding jaman dulu.

Negara ini bisa merdeka karena para tokoh-tokoh kemerdekaan kita memiliki opini terhadap belanda dan mempunyai nyali dan ilmu untuk menentang sistem penjajahan. Tokoh Revolusioner yang meruntuhkan kediktaktoran orde baru pun mempunyai opini yang kuat dan mati-matian mempertahankan nya agar indonesia bisa hidup di era bebas seperti sekarang ini.
Tetapi memang tidak semua orang yang beropini bisa hidup damai. Tokoh-tokoh seperti Tan Malaka, Soe Hok Gie, Widji Tukul, Munir dan yang lainnya adalah beberapa contoh yang berhadapan dengan maut karena opini nya. Oleh sebab itu kita harus berstyukur dan memanfaatkan era bebas seperti ini untuk beropini. Karena memang opini kita tidak selalu benar, tetapi jika kita utarakan kita akan tahu benar atau tidaknya. Jika tidak kita utarakan/kemukakan maka kita tidak tau kebenarannya.

theodysseyonline.com
Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif didasarkan atas prinsip, bukum, teori atau putusan lain yang berlaku umum untuk suatu hal ataupun gejala. Berdasarkan atas prinsip umum tersebut ditarik kesimpulan tentang sesuatu yang khusus yang merupakan bagian dari hal atau gejala di atas. Dengan kata lain, penalaran deduktif bergerak dari sesuatu yang umum kepada yang khusus.














Diagram di atas ialah diagram Euler.
Gambar I   :  Menunjukkan bahwa S identik dengan P
                     S = P; Semua manusia adalah makhluk rasional.
Gambar II  : S tidak berhubungan dengan P.
                     Tidak ada S yang P; Tidak ada cacing yang bernapas dengan paru-paru.
Gambar III : S adalah sebagian dari P.
                     Semua S adalah P; Semua kerbau adalah binatang.
Gambar IV : Sebagian S adalah P. Beberapa S = P; Beberapa manusia jenius.
www.drmauricegodwin.com


Silogisme
Silogisme merupakan suatu cara penalaran yang formal. Penalaran dalam bentuk ini jarang ditemukan/dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Kita lebih sering mengikuti polanya saja, meskipun kadang-kadang secara tidak sadar. Misalnya ucapan "Ia dihukum karena melanggar peraturan "X", sebenarnya dapat kita kembalikan ke dalam bentuk formal berikut:
a. Barang siapa melanggar peraturan "X" harus dihukum.
b. Ia melanggar peraturan "X"
c. la harus dihukum.
Bentuk seperti itulah yang disebut silogisme. Kalimat pertama (premis ma-yor) dan kalimat kedua (premis minor) merupakan pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan (kalimat ketiga).

Entimen
Sebelumnya telah disinggung bahwa silogisme jarang sekali ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam tulisan pun, bentuk itu hampir tidak pernah digunakan. Bentuk yang biasa ditemukan dan dipakai ialah bentuk entimem. Entimem ini pada dasarnya adalah silogisme. Tetapi, di dalam entimem salah satu premisnya dihilangkan/tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Contoh:
Menipu adalah dosa karena merugikan orang lain.
Kalimat di atas dapat dipenggal menjadi dua:
  a. menipu adalah dosa
  b. karena (menipu) merugikan orang lain.
Kalimat a merupakan kesimpulan sedangkan kalimat b adalah premis minor (karena bersifat khusus). Maka silogisme dapat disusun:
 My:
 Mn : menipu merugikan orang lain
 K menipu adalah dosa.
Dalam kalimat di atas, premis yang dihilangkan adalah premis mayor. Untuk melengkapinya kita harus ingat bahwa premis mayor selalu bersifat lebih umum, jadi tidak mungkin subjeknva "menipu". Kita dapat menalar kembali dan menemukan premis mavornva: Perbuatan yang merugikan orang lain adalah dosa.
Untuk mengubah entimem menjadi silogisme, mula-mula kita cari dulu ke-simpulannya. Kata-kata yang menandakan kesimpulan ialah kata-kata seperti jadi, maka, karena itu, dengan demikian, dan sebagainya. Kalau sudah, kita temukan apa premis yang dihilangkan.

Definisi Penalaran Induktif
Menurut Shurter dan Pierce (dalam Shofiah, 2007: 14) penalaran induktif adalah cara menarik kesimpulan yang bersifat umum dari kasus-kasus yang bersifat khusus.
Penalaran induktif mungkin merupakan generalisasi, analogi, atau hubungan sebab akibat. Generalisasi adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan atas sejumlah gejala dengan sifat-sifat tertentu mengenai sernua atau sebagian dari gejala serupa itu. Di dalam analogi kesimpulan tentang kebenaran suatu gejala ditarik berdasarkan pengamatan terhadap sejurnlah gejala khusus yang bersamaan. Hubungan sebab akibat ialah hubungan ketergantungan antara gejala-gejala yang mengikuti pola sebab akibat, akibat-sebab, dan akibat-akibat.

www.drmauricegodwin.com

Generalisasi 
Di dalam pengembangan karangan, generalisasi perlu ditunjang atau dibuktikan dengan fakta-fakta, contoh-contoh, data statistik, dan sebagainya yang merupakan spesifikasi atau ciri khusus sebagai penjelasan lebih lanjut.
ContohMurid laki-laki itu pergi ke sekolah, dia memakai seragam sekolah.
Murrid perempuan itu pergi ke sekolah, dia memakai seragam sekolah.
Generalisasi : Semua murid yang pergi ke sekolah memakai seragam sekolah.
Jenis-Jenis Generalisasi adalah:
- Generalisasi dengan loncatan induktif.
Generalisasi dengan loncatan Induktif adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Hampir seluruh remaja di Indonesia sudah menggunakan aplikasi WhatsApp.
- Generalisasi tanpa loncatan induktif.
Generalisasi tanpa loncatan induktif adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Sensus penduduk dan Pemilu.

Analogi
Analogi yang dimaksudkan di sini hukan analogi penjelas seperti di atas, melainkan analogi induktif. Artinva, suatu proses penalaran untuk menarik kesimpulan/referensi tentang kebenaran suatu gejala khusus berdasarkan kebenaran suatu gejala khusus lain yang memiliki sifat-sifat esensial penting yang bersamaan. Dengan demikian, untuk mengemukakan suatu analogi induktif, yang perlu diperhatikan ialah apakah persamaan yang dipakai sebagai dasar kesimpulan benar-benar merupakan ciri-ciri esensial penting yang berhubungan erat dengan kesimpulan yang dikemukakan.
Bagaikan badai mengamuk, memorakporandakan segala sesuatu yang ditemui. Rumah-rumah berantakan, pohon-pohon bertumbangan tiada bersisa. Tinggallah akhirnva dataran yang luas dan sunyi dengan puing-puing gedung dan pohon-pohon yang tumbang. Demikianlah penderitaan telah membuatnva hancur luluh tanpa ampun. Rasanya tak ada lagi yang tersisa, kecuali bagan yang hampa rasa, tanpa citra, cipta, dan karya.
Tulisan di atas merupakan contoh analogi deklaratif. Dalam tulisan ini hebatnya penderitaan digambarkan sebagai badai yang menghancur ratakan suatu daerah. Maksudnya tentu saja agar pembaca dapat lebih menghayati bagaimana beratnya penderitaan yang dialami.


Kausalitas. 

Proses penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan.
Hubungan kausal ada tiga jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Sebab – Akibat -> Sebab – akibat ini berpola A menyebabkan B.
2. Akibat – Sebab -> Akibat – sebab ini berpola Akibat dari B
3. Sebab-akibat 1 akibat 2 -> suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat kedua. Demikian seterusnya hingga timbul beberapa akibat.
Harga beras dan kebutuhan pokok lainnya melonjak tinggi. Kenaikan harga-harga tersebut mencapai dua kali lipatnya dari harga semula. Beberapa warung makan gulung tikar dan sebagian yang lain menaikkan harga dagangannya. Oleh karena itu, biaya hidup anak kost atau para perantau terutama di kota-kota besar bertambah mahal.
1. Menulis Sebagai Proses Penalaran. 
Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu berpikir. Pada saat kita berpikir maka dalam benak kita akan timbuk serangkaian visualisasi terhadap sesuatu yang tidak hadir secara nyata. Dalam perkembangannya kita sebagai umat manusia berkembang dan bertahan hidup menggunakan proses berpikir. Pada tingkatan berpikir yang lebih tinggi yang dilakukan secara sadar dan terkumpul dalam suatu urutan yang saling berhubungan dan bertujuan  untuk sampai pada suatu kesimpulan disebut dengan kegiatan bernalar. Maka bisa dibilang kegiatan bernalar adalah proses berpikir yang sistematik untuk memperoleh kesimpulan dan pengetahuan.
Dari prosesnya, penalaran itu dapat dibedakan sebagai penalaran induktif dan deduktif. Penalaran ilmiah mencakup kedua proses penalaran itu.
Menulis merupakan proses bernalar. Untuk menulis mengenai suatu topik kita harus berpikir, mcnghubung-hubungkan berbagai fakta, membandingkan dan sebagainya.

2. Aspek Penalaran Dalam Sebuah Karya Ilmiah.
Dapat disimpulkan bahwa suatu tulisan atau bahkan karya ilmia sebagai hasil proses deduksi, induktif atau gabungan antar keduanya. Suatu tulisan yang bersifat deduktif dibuka dengan suatu pernyataan/umum berupa kaidah, peraturan, teori, atau pernyataan umum lainnya. Selanjutnya, pernyataan itu akan dikembangkan dengan pernyataan-pernyataan atau rincian-rincian yang bersifat khusus. Sebaliknya, suatu tulisan yang bersifat induktif dimulai dengan rincian-rincian dan diakhiri dengan suatu kesimpulan umum atau generalisasi. Gabungan antara keduanya dimulai dengan pernyataan umum yang diikuti dengan rincian-rincian dan akhirnya ditutup dengan pengulangan pernyataan umum di atas.
https://id.pinterest.com/pin/21814379417728543/

   2.1 Urutan Logis.
Suatu karangan harus merupakan suatu kesatuan. Ini berarti bahwa karangan itu harus dikembangkan dalam urutan yang sistematik, jelas, dan tegas. Dalam hal ini, urutan itu dapat disusun berdasarkan waktu, ruang, alur nalar, kepentingan, dan sebagainya.


Satu lagi film yang ditunggu tunggu para penggemar Superhero diseluruh dunia. Ketika 2 icon budaya populer berada di satu film yang sama. Saya sangat excited dengan film ini. Mungkin agak melebihi semangat saya menonton film superhero yang lain. Mungkin dalam menulis Review ini ada beberapa opini saya yang subjektif dan lebih banyak hal non teknis film yang saya bahas.

Jauh sebelum tayang saya sudah menyiapkan "kostum" yang akan saya gunakan pada saat menonton, Agar lebih menambah Hype nya. Karena nonton nya pun bersama pacar biar kompak. haha

We so Excited!
Sebelum menonton memang beberapa hari sebelumnya sempat dapet info di twitter kalo ratting di Rotten Tomatoes nya jelek. Namun demi menjaga ekspektasi dan semangat, saya abaikan berita berita seperti itu.
Kemudian hari hari yang saya tunggu pun datang. Di hari pertama tayang di 21 Cineplex, saya pun dari mulai jam set 4 sudah ada di bioskop untuk memesan tiket dan agar dapat tempat duduk yang nyaman untuk jam 6 sore.
Di scene awal, pentonton kembali dinarasikan scene-scene origin Bruce Wayne dengan sinematografi yang gila! bener bener keren dan ciri khas Zack Syinder. Saya benar-benar kagum dan menikmati sampai-sampai hampir marah-marah karena ada penonton yang terlambat dan berdiri lama menghalangi layar.

Dan seperti yang ada di trailer ada beberapa adegan Man of Steel yang digambarkan dengan persfektif Bruce Wayne degan detail-detail yang mirip dengan scene Man of Steel.
Ya mungkin berhubungan dengan judul yang Batman disebutkan terlebih dulu sebelum Superman, bagian awal film menceritakan origin Batman dengan lumayan gelap (Menurut saya masih lebih gelap The Dark Knight Trilogy, But it's totaly fine). Dan Set up konfik antara Batman dan Superman bahkan Bruce Wayne dan Clark Kent sangat bagus dan logis. Masing-masing memiliki pendapat berdasarkan persfektif yang kuat. Dan saya sangat kagum dan tidak bisa berkomentar apa apa terhadap performa kedua aktor (Ben Affleck dan Henry Cavill) yang memang saya yakin akan baik sekali.

Kemudian villain utama di film ini Lex Luthor (Jesse Eisenberg) agak lumayan berbeda kharisma nya daripada film-film Superman sebelum-sebelumnya. Malah lebih terlihat Mark Zuckemberg versi jahat. Terlalu Geeky dan kurang asshole daripada yang saya kenal. Mungkin memang karakternya dikembangkan lagi saya pun kurang paham. Tapi tetap tidak merusak film ini.
Ohya dan kehadiran Wonder Woman (Gal Gadot) sangat powerfull di film ini! Terasa sekali menjadi lebih menarik karena mungkin film ini juga sebagai setup atau intro kedepannya Justice League. Wonder Woman benar-benar memikat hati setiap penonton. Bahkan dengan porsi adegan yang tidak begitu banyak sangat memberikan efek besar pada film ini. Sangat tidak sabar untuk film solo Wonder Woman!

Di sisi plot sendiri tidak ada yang terlalu berbeda, masih metode yang sama digunakan Zack Synder. Memang tidak ada twist-twist yang memuaskan tetapi overall sangat baik dan saya sangat menikmatinya sampai refleks tepuk tangan setelah selesai menonton di bioskop.
Memang banyak kritik kurang baik terhadap film ini, tetapi yang bisa saya tegaskan adalah saya sangat menikmati film ini. Bahkan saya bisa bilang kalau saya lebih menikmati ini dibanding Avengers Age of Ultron. Harapan saya terhadap waralaba Warner Bros yang sudah dimulai ini agar bisa mewarnai dominasi film superhero di dunia perfilman terlebih Box Office.

moviepilot.com
Next PostNewer Posts Previous PostOlder Posts Home