Dibuka dengan menjelaskan proses yang mempengarhi dalam mengambil keputusan. Proses yang mempengaruhi sendiri adalah suatu kegiatan untuk mempengaruhi individu ataupun kelompok baik maupun tidak baik yang mengakibatkan terjadinya perubahan sikap, perilaku serta kebiasaan terhadap individu maupun kelompok tersebut. Dalam sebuah organisasi dipengaruhi oleh beberapa elemen, yaitu :
a. orang yang mempengaruhi
b. metode mempengaruhi
c. orang yang dipengaruhi
Sedangkan metode untuk mempengaruhi, diantaranya :
Kemudian adalah proses pengambilan keputusan. Proses ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
a. orang yang mempengaruhi
b. metode mempengaruhi
c. orang yang dipengaruhi
Sedangkan metode untuk mempengaruhi, diantaranya :
- Kekuatan fisik, metode ini dilakukan menggunakan fisik, seperti menggunakan tangan dalam mempengaruhi individu maupun kelompok (berhubungan dengan kekerasan).
- Penggunaan sanksi, metode ini dilakukan dengan memberikan sanksi kepada individu maupun kelompok, sanksi yang diberikan berupa sanksi positif maupun negatif.
- Keahlian, metode ini dilakukan dengan keahlian, seseorang yang mempengaruhi mempunyai keahlian dalam mempengaruhi individu maupun kelompok.
- Kharisma (daya tarik), dapat dikatakan metode ini merupakan metode yang cukup baik dan tidak setiap individu memilikinya. Pada metode ini seseorang yang dipengaruhi akan tertarik kepada orang yang mempengaruhi, karena orang tersebut memiliki kharisma tanpa harus menggunakan kekuatan fisik, sanksi maupun keahlian.
Kemudian adalah proses pengambilan keputusan. Proses ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
a. Secara Rasional.
Pengambilan keputusan yang optimal adalah rasional. Artinya dia membuat pilihan memaksimalkan nilai yang konsisten dalam batas-batas tertentu. Pilihan-pilihan dibuat mengikuti model pengambilan keputusan enam langkah.
Model Rasional, Rujukan terhadap pilihan yang konsisten dan memaksimalkan nilai, berikut ini enam langkah dalam model pengambilan keputusan rasional, diantaranya:
Model Rasional, Rujukan terhadap pilihan yang konsisten dan memaksimalkan nilai, berikut ini enam langkah dalam model pengambilan keputusan rasional, diantaranya:
- Penetapan masalah, masalah itu ada karena adanya kesenjangan antara keadaaan nyata dan keadaan yang diinginkan dari persoalan yang ada. Banyak keputusan buruk berasal dari pengambilan keputusan yang meremehkan persoalan atau menetapkan masalah yang salah.
- Identifikasi masalah, langkah ini membawa kepentingan nilai dan pilihan-pilihan yang dianggap relevan. Mengidentifikasikan kriteria keputusan itu penting, karena apa yang dianggap relevan oleh seseorang belum tentu relevan bagi orang lain.
- Alokasikan bobot pada kriteria, mempertimbangkan yang sudah diidentifikasikan sebelumnya untuk memberi prioritas yang benar dalam keputusan.
- Kembangkan Alternatif, yang mungkin bisa berhasil menyelesaikan masalah.
- Evaluasi alternatif, pengambilan keputusan secara kritis menganalis dan mengevaluasi masing-masing. Dilakukan dengan memeringkat setiap alternatif bedasarkan masing-masing kriteria. Kekuatan dan kelebihan dari masing-masing alternatif menjadi jelas ketika dibandingkan dengan kriteria dan bobot yang ditetapkan dalam langkah kedua dan ketiga.
- PIlihan alternatif terbaik, mengevaluasi masing-masing alternatif terhadap kriteria bobot dan memilih alternatif dengan skor total tertnggi.
b. Secara Intuisi
Pengambilan keputusan instuitif dapat memutuskan dengan cepat dengan informasi yang terbatas. Kemungkinan dapat menggunakan instuisi dalam mengambil keputusan, yaitu:
- Bila tidak ada kepastian dalam tingkat yang tinggi
- Bila hanya sedikit preseden yang diikuti
- Bila variabel-variabel kurang dapat diramalkan secara ilmiah
- Bila fakta terbatas
- Bila fakta tidak dengan jelas menunjukan jalan untuk dituruti
- Bila data analisis kurang berguna
- Bila ada beberapa penyelesaian alternatik yang masuk akal untuk dipilih
- Bila ada waktu terbatas dan tekanan untuk segera mengambil keputusan yang tepat.
Kemudian Fungsi Keputusan, yaitu untuk Kebersamaan dan Menyatukan tujuan. Keputusan juga memiliki 2 bentuk pengambilan keputusan, yaitu :
- Terprogram
- Tidak Terpogram
Keputusan sendiri dapat diambil berdasarkan suatu Persepsi. Definisi persepsi sendiri menurut Daviddnof adalah suatu proses yang dilalui oleh stimulus yang diterima pancaindera yang kemudian diorganisasikan dan di inteprentasikan sehingga individu menyadari yang di inderainya itu.
Jadi Presepsi sangat krusial perannya dalam sebuah proses pengambilan keputusan itu sendiri.
Presepsi suatu organisasi biasanya diwakili oleh seorang Pemimpinl. Hubungannya seperti gambar berikut :
Demikianlah sedikit ringkasan materi proses dalam pengambilan keputusan organisasi.
0 comments:
Post a Comment